BAB I
Facebook
“Hai, Yaya”
Aku mengernyit menatap layar komputer didepanku. Sebuah pesan baru saja
masuk ke akun facebook- ku. Freak-Me
– nama akun pengirim pesan itu. Aku meng-klik profile nya, dan ah akun ini
belum menjadi friend di friendlist-ku. Aku mengecek friend request dan ternyata
ada namanya disana. Langsung saja ku confirm permintaan pertemanannya. Oke, ini
mungkin naluri semua orang yang baru mendapat sebuah pesan singkat dari orang
yang tahu nama kamu, sedangkan kamu gak tau siapa dia. Pertama, aku mengklik
foto profil nya, dan umm ternyata memasang foto salah satu karakter anime.
Semakin penasaran, aku terus menelusuri satu persatu foto profil nya , dan
ternyata semua karakter anime.
“huah… gaje ah ini orang”, sahutku menghela nafas perlahan. Dan..ehh
ternyata ada satu foto profile aslinya. Aku mengklik foto itu, memperhatikan
seksama wajahnya yang umm.. sepertinya tidak asing. Mata sipit, rambut lurus,
hidung mancung, dan wajah ala oriental asia.
“wuaahh.. ini siapa sihh”, aku mendengus kesal, hingga Sally teman
seruangan kerjaku menghampiriku
“kenapa sih fit, dari tadi histeris mulu, kenapa kenapa, coba sini kasih
liat gue”,
“ini nih sal, ada orang yang nge-pm gue dan dia tuh manggil gue ya..”
ucapanku terpotong, teringat hanya orang-orang dimasa SMA yang manggil aku Yaya.
Oh iya nama aku Fitania, dan teman-teman kuliah dan kantor manggil aku Fita,
hanya teman-teman SMA yang manggil aku Yaya, dan clue-nya adalah orang ini
adalah salah satu teman SMA-ku dulu.
Aku kembali menatap foto dilayar komputer, mengingat kembali satu
persatu wajah teman-teman SMA. Dan, ah… kok gak ada wajahnya ya, apa ada yang
kelupaan kuingat.
“udah fit, kembali kerja yok, ntar si bos nongol tuh kerjaan lo belum
selesai tuh” Sally mengingatkan berlalu dari mejaku.
“eh fit, tapi dia ganteng loh
hahaha”,Sally mengomentari lagi. Ah.. teman kerja aku yang satu ini memang
senang lihat yang wajah non-indonesia.
Aku tersenyum kecil, melanjutkan kerjaan dilayar komputer. Aku menutup
tab facebook, menutup rasa penasaranku sejenak. Mengabaikan pesan singkat gak
jelas itu.. Biarin sajalah, ntar kalo udah dingat baru dibalas pesannya.
Ping
Handphone ku bergetar, sebuah notif pesan masuk baru saja muncul
dilayar. Aku melirik sejenak. Notif pesan masuk facebook lagi. Aku langsung
mengklik notif itu.
“kok cuman diread ya?”
Pesan dari Freak-Me . aku menghela nafas. Membalas singkat pesan itu.
“ini siapa ya?”
“wah, lupa ya sama gue ?”
“sorry ya, gue banyak teman, jadi agak susah ingat”
“LOL, temen lo sebanyak apa sih, Ya? Sampai gak ingat gue?”
Aku berhenti membalas, ini orang benar-benar sesuai namanya ya, freak
banget bikin bete. Aku cuekin, siapa tau bener-bener orang iseng atau apa gitu.
Tak berapa lama notif kembali masuk, membuat aku yang tengah serius
mengetik kembali buyar.
“lo bener lupa sama gue?”
“gue inget, lo salah satu temen SMA gue, oke, kalo lo gak mau nyebutin
nama, gue gak bales nih oke gue lagi sibuk byee”
Aku mendengus kesal lalu meletakkan handphone kembali kemeja.
Sally melirikku sambil tersenyum, “hape minta baru tuh”
“ngeselin nih, nggak kenal juga,” kataku menunjukkan handphone tak
berdosa pada Sally. Sally mengambil handphoneku, mengetik sebuah pesan lalu
memberikannya kembali padaku.
“hai ganteng”
Pesan Sally terkirim ke Freak-Me. Aku histeris membuat Sally tertawa
ngakak. Ampun deh, ntar si akun aneh ini malah ngira aku kayak gimana lagi. Aku
melirik hp mau mengetik sebuah pesan klarifikasi sebelum si Freak-Me itu
membalas pesan. Namun, belum sempat aku mengetik. Pak Bima masuk keruangan
melihat kegaduhan kedua karyawannya. Membuat aku dan Sally kembali menatap
layar komputer masing-masing. Arghh… gara-gara Sally nih harus segera
konfirmasi.
* * *
“huwah.. kerjaan baru selesai, gegara lo ni sal kena semprot dah” kataku
merentangkan kedua lengan sambil melakukan senam ringan. Duduk selama 4 jam
ternyata memang pegal.
“haha biarin, elo sih penasaran amat, daripada penasaran sama siapa tuh,
Freak-Me ya jelas-jelas lah dia itu orang aneh”, Sally ikutan senam ringan
disampingku. Ini kegiatan kami setelah selesai kerja. Oh ya, aku kerja disalah
satu kantor percetakan. Dimana kami selalu berhadapan dengan layar untuk
mengetik ini itu. Dan tentu saja itu membuat kami harus teliti, karena kami
berada di divisi editing.
“yaa kali, kan gak usah dibilangin ganteng segala, ntar ke geeran lagi”
Sally tertawa lagi, “eh sudah jam 5 nih, gue duluan ya”, kata Sally lalu
segera berlalu
Aku menatap jam tangan coklat yangmelingkar dipergelangan tangan
kananku. Ruangan kerjaku yang memang cuman berisi aku dan Sally jadi sepi.
Kuraih tas di meja, mengeluarkan handphone. Alih-alih akan menelpon, sebuah
notif pesan masuk muncul. Aku tersenyum kecil, ini bukan pesan dari Freak-Me,
tapi dari Bagas.
“aku sudah di bawah, kutunggu ya”, pesan dari Bagas, cowok yang sudah
mengisi hatiku hampir 4 tahun ini.
“oke”, balasku segera berlalu dari ruangan.
Pesan dari Freak-Me tidak lagi membuatku penasaran. Tergantikan pesan
dari Bagas. Ah.. cowok ini, memang paling bisa mengalihkan perhatianku.
Lalu lalang orang-orang yang baru saja menghentikan aktifitas kantornya
hari ini tidak membuatku susah untuk menemukan Bagas. Senyuman bagas menyapaku
ketika kutemukan dirinya duduk manis di kursi loby.
“sorry lama, tadi liftnya penuh mulu,”
“gak papa, eh mau langsung pulang, atau mau makan dulu ?”
“makan dirumah aja, mama kayaknya masak enak”
Bagas mengangguk setuju dan berjalan disampingku menuju ke parkiran.
Sepanjang jalan, beberapa orang memperhatikan kami. Ya, tentu saja, siapa lagi
kalau bukan si pusat perhatian, Bagas. Cowok ini, mungkin bisa dibilang
sempurna dimata cewek-cewek kebanyakan. Tinggi, berdarah campuran Arab
Indonesia, membuat wajahnya memiliki daya tarik bagi cewek-cewek. Tapi entah
kenapa bagiku biasa aja. Malah aku sebenarnya yang heran dia mau pacaran sama
cewek super biasa kayak aku, dibawah standard kata Sally.
“kamu cantik kok”, kata bagas membuyarkan lamunanku
Aku tertawa seakan Bagas bisa membaca pikiranku, “apa sih, emang aku
cantik lagii, baru tahu ya”
Bagas menstarter mobil, memasangkan sabuk pengaman lalu menjalankan
Honda brio hitam kesayangannya dengan perlahan meninggalkan pelataran parkir.
* * *
Bersambung...
0 comments:
Posting Komentar
Jangan Lupa Komentar yah...and Thank you ^__^