Selasa, 05 September 2017

Project - Memory 22

Posted by Nurul Ilmah
BAB I
Facebook

“Hai, Yaya”
Aku mengernyit menatap layar komputer didepanku. Sebuah pesan baru saja masuk ke akun facebook- ku. Freak-Me – nama akun pengirim pesan itu. Aku meng-klik profile nya, dan ah akun ini belum menjadi friend di friendlist-ku. Aku mengecek friend request dan ternyata ada namanya disana. Langsung saja ku confirm permintaan pertemanannya. Oke, ini mungkin naluri semua orang yang baru mendapat sebuah pesan singkat dari orang yang tahu nama kamu, sedangkan kamu gak tau siapa dia. Pertama, aku mengklik foto profil nya, dan umm ternyata memasang foto salah satu karakter anime. Semakin penasaran, aku terus menelusuri satu persatu foto profil nya , dan ternyata semua karakter anime.

“huah… gaje ah ini orang”, sahutku menghela nafas perlahan. Dan..ehh ternyata ada satu foto profile aslinya. Aku mengklik foto itu, memperhatikan seksama wajahnya yang umm.. sepertinya tidak asing. Mata sipit, rambut lurus, hidung mancung, dan wajah ala oriental asia.
“wuaahh.. ini siapa sihh”, aku mendengus kesal, hingga Sally teman seruangan kerjaku menghampiriku
“kenapa sih fit, dari tadi histeris mulu, kenapa kenapa, coba sini kasih liat gue”,
“ini nih sal, ada orang yang nge-pm gue dan dia tuh manggil gue ya..” ucapanku terpotong, teringat hanya orang-orang dimasa SMA yang manggil aku Yaya. Oh iya nama aku Fitania, dan teman-teman kuliah dan kantor manggil aku Fita, hanya teman-teman SMA yang manggil aku Yaya, dan clue-nya adalah orang ini adalah salah satu teman SMA-ku dulu.
Aku kembali menatap foto dilayar komputer, mengingat kembali satu persatu wajah teman-teman SMA. Dan, ah… kok gak ada wajahnya ya, apa ada yang kelupaan kuingat.
“udah fit, kembali kerja yok, ntar si bos nongol tuh kerjaan lo belum selesai tuh” Sally mengingatkan berlalu dari mejaku.
 “eh fit, tapi dia ganteng loh hahaha”,Sally mengomentari lagi. Ah.. teman kerja aku yang satu ini memang senang lihat yang wajah non-indonesia.
Aku tersenyum kecil, melanjutkan kerjaan dilayar komputer. Aku menutup tab facebook, menutup rasa penasaranku sejenak. Mengabaikan pesan singkat gak jelas itu.. Biarin sajalah, ntar kalo udah dingat baru dibalas pesannya.
Ping
Handphone ku bergetar, sebuah notif pesan masuk baru saja muncul dilayar. Aku melirik sejenak. Notif pesan masuk facebook lagi. Aku langsung mengklik notif itu.
“kok cuman diread ya?”
Pesan dari Freak-Me . aku menghela nafas. Membalas singkat pesan itu.
“ini siapa ya?”
“wah, lupa ya sama gue ?”
“sorry ya, gue banyak teman, jadi agak susah ingat”
“LOL, temen lo sebanyak apa sih, Ya? Sampai gak ingat gue?”
Aku berhenti membalas, ini orang benar-benar sesuai namanya ya, freak banget bikin bete. Aku cuekin, siapa tau bener-bener orang iseng atau apa gitu.
Tak berapa lama notif kembali masuk, membuat aku yang tengah serius mengetik kembali buyar.
“lo bener lupa sama gue?”
“gue inget, lo salah satu temen SMA gue, oke, kalo lo gak mau nyebutin nama, gue gak bales nih oke gue lagi sibuk byee”
Aku mendengus kesal lalu meletakkan handphone kembali kemeja.
Sally melirikku sambil tersenyum, “hape minta baru tuh”
“ngeselin nih, nggak kenal juga,” kataku menunjukkan handphone tak berdosa pada Sally. Sally mengambil handphoneku, mengetik sebuah pesan lalu memberikannya kembali padaku.
“hai ganteng”
Pesan Sally terkirim ke Freak-Me. Aku histeris membuat Sally tertawa ngakak. Ampun deh, ntar si akun aneh ini malah ngira aku kayak gimana lagi. Aku melirik hp mau mengetik sebuah pesan klarifikasi sebelum si Freak-Me itu membalas pesan. Namun, belum sempat aku mengetik. Pak Bima masuk keruangan melihat kegaduhan kedua karyawannya. Membuat aku dan Sally kembali menatap layar komputer masing-masing. Arghh… gara-gara Sally nih harus segera konfirmasi.

* * *
“huwah.. kerjaan baru selesai, gegara lo ni sal kena semprot dah” kataku merentangkan kedua lengan sambil melakukan senam ringan. Duduk selama 4 jam ternyata memang pegal.
“haha biarin, elo sih penasaran amat, daripada penasaran sama siapa tuh, Freak-Me ya jelas-jelas lah dia itu orang aneh”, Sally ikutan senam ringan disampingku. Ini kegiatan kami setelah selesai kerja. Oh ya, aku kerja disalah satu kantor percetakan. Dimana kami selalu berhadapan dengan layar untuk mengetik ini itu. Dan tentu saja itu membuat kami harus teliti, karena kami berada di divisi editing.
“yaa kali, kan gak usah dibilangin ganteng segala, ntar ke geeran lagi”
Sally tertawa lagi, “eh sudah jam 5 nih, gue duluan ya”, kata Sally lalu segera berlalu
Aku menatap jam tangan coklat yangmelingkar dipergelangan tangan kananku. Ruangan kerjaku yang memang cuman berisi aku dan Sally jadi sepi. Kuraih tas di meja, mengeluarkan handphone. Alih-alih akan menelpon, sebuah notif pesan masuk muncul. Aku tersenyum kecil, ini bukan pesan dari Freak-Me, tapi dari Bagas.
“aku sudah di bawah, kutunggu ya”, pesan dari Bagas, cowok yang sudah mengisi hatiku hampir 4 tahun ini.
“oke”, balasku segera berlalu dari ruangan.
Pesan dari Freak-Me tidak lagi membuatku penasaran. Tergantikan pesan dari Bagas. Ah.. cowok ini, memang paling bisa mengalihkan perhatianku.
Lalu lalang orang-orang yang baru saja menghentikan aktifitas kantornya hari ini tidak membuatku susah untuk menemukan Bagas. Senyuman bagas menyapaku ketika kutemukan dirinya duduk manis di kursi loby.
“sorry lama, tadi liftnya penuh mulu,”
“gak papa, eh mau langsung pulang, atau mau makan dulu ?”
“makan dirumah aja, mama kayaknya masak enak”
Bagas mengangguk setuju dan berjalan disampingku menuju ke parkiran. Sepanjang jalan, beberapa orang memperhatikan kami. Ya, tentu saja, siapa lagi kalau bukan si pusat perhatian, Bagas. Cowok ini, mungkin bisa dibilang sempurna dimata cewek-cewek kebanyakan. Tinggi, berdarah campuran Arab Indonesia, membuat wajahnya memiliki daya tarik bagi cewek-cewek. Tapi entah kenapa bagiku biasa aja. Malah aku sebenarnya yang heran dia mau pacaran sama cewek super biasa kayak aku, dibawah standard kata Sally.
“kamu cantik kok”, kata bagas membuyarkan lamunanku
Aku tertawa seakan Bagas bisa membaca pikiranku, “apa sih, emang aku cantik lagii, baru tahu ya”
Bagas menstarter mobil, memasangkan sabuk pengaman lalu menjalankan Honda brio hitam kesayangannya dengan perlahan meninggalkan pelataran parkir.
* * *


 Bersambung...

0 comments:

Posting Komentar

Jangan Lupa Komentar yah...and Thank you ^__^

 

Story Of Me Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei