Minggu, 16 Februari 2014

Nilai, Skill or What ?

Posted by Nurul Ilmah
Hai Blog??
Apa kabarnya?
Semoga Baik Saja, tidak seperti saya karena punggung saya sakit :(, tadi malam baru saja diurut sama mama, katanya sih ototnya kejepit. Tau deh, mungkin karena kemarin waktu lagi baring pas mau bangun itu salah posisi, jadinya bagian punggung rada sakit. Apalagi, kalo tarik nafas dalam, ampun sakit banget :'( . Well rasa sakit itu tak menghalangi saya buat bangun subuh dan menulis disini hohohohoho *Semangat 45'

Hmm...
Tadi malam, saya mimpi tentang program. Sebuah potongan listing yang menampilkan isi database pada combobox. Hahhahaha saya ndak tau, kok bisa-bisanya program itu kebawa sampe mimpi, ckckckc. Oke lupakan masalah mimpi saya ini hiihhi
Emm..
Blog, saya sering mendengar dan membaca, entah itu di facebook, di artikel atau dimana saya mengenai Tujuan kuliah. YUpp.. dari hasil pendengaran dan pembacaan itu (kata-katanya kok terasa ganjil yak hihi), rata-rata mereka mengatakan bahwa Nilai pada sebuah perkuliahan itu tidak penting, yang penting adalah Skill. Jadi, disana, mereka menegaskan bahwa kuliah tidak harus berorientasikan nilai, atau bla bla bla, melainkan pada skill, atau dengan kata lain mengasah skill yang kita miliki.

Oke, saya setuju dengan hal itu. Tapi, coba deh pikir, kalo memang cuma mau mengembangkan skill, kenapa harus kuliah? kenapa harus membuang-buang uang yang bisa digunakan untuk pengembangan skill yang lainnya. Oke oke mungkin saya agak skeptis dengan hal-hal semacam ini. Saya memang kadang risih kalo mendengar atau membaca hal-hal semacam ini, tepatnya mungkin saya harusnya ndak usah mendengar atau membaca hal-hal seperti ini, toh ini membuat saya tidak nyaman atau apalah. Tapi, saya hanya heran saja dengan pola pikir orang-orang yang suka skeptis terhadap nilai kuliah ini. Menurut saya, ini menurut saya loh, orang-orang bisa berpendapat lain, kuliah itu memang harus mendapatkan nilai yang bagus, kalo ditanya kenapa, nilai itu sebagai bentuk balas budi kita terhadap orang tua yang telah bersusah payah dalam mengkuliahkan kita. Mungkin banyak yang berpikir, balas budinya kan bisa dalam bentuk apa saja. Oke, memang bisa, tapi taukah kalian, kalo orang tua itu selalu mendambakan anak-anaknya mendapatkan nilai yang bagus dalam urusan pendidikan. Mereka yang tak punya apa-apa, akan merasa bangga ketika mendengar anak-anak mereka beprestasi dalam pendidikan. Tujuan nilai disini memang untuk membahagiakan orang tua, coba deh pikir, Emang ada orang tua yang akan senang mendengar kalo anak-anaknya mendapat nilai jelek disekolah, dikampus, or whatever. Pasti jawabannya tidak!! sekalipun orang tua mengatakan bahwa nilai tidak jadi masalah, tapi jauh dalam lubuk hatinya, pasti terbesit keinginan agar anak-anak mereka mendapatkan nilai bagus (seperti saya bisa baca hati saja hee).

Menurut saya, orang yang memiliki nilai bagus, sudah pasti memiliki skill. Mana mungkin orang yang bisa lulus di ujian dengan nilai bagus, lantas tidak tau apa-apa tentang apa yang dipelajarinya. Yakin, mereka pasti punya skill. Hanya saja, teknik mereka berbeda. Tidak seperti orang-orang yang berorientasi ke skill. saya tidak menyalahkan skill. Skill memang sangat dibutuhkan, apalagi ditunjang dengan nilai yang bagus. Pernah juga saya mendengar, kalo mereka ingin lama-lama dibangku kuliah untuk mengasah skill. Oke itu bagus, mencari pengalaman sebanyak mungkin di kampus, organisasi de es be. Tapi taukah kalian, perasaan orang tua yang melihat anaknya tidak kunjung lulus? Orang tua pasti selalu membayangkan mereka akan mendampingi anak-anaknya dalam Toga.

Nilai, Nilai... kadangkala orang-orang selalu bilang jangan percaya dengan nilai diatas kertas itu, itu bisa saja palsu! Memang sih, bisa saja, kan bisa juga tidak. Biasanya juga mereka bilang, jangan terkecoh dengan nilai IPK yang tinggi. Ini yang saya herankan, lalu kita harus bangga gitu dengan nilai IPK yang rendah? Sekali lagi, orang-orang suka men-judge by the cover, padahal mereka tidak tahu, bagaimana sulitnya seseorang untuk meraih IPK tinggi, bagaimana kerasnya mereka belajar, berusaha menyelesaikan setiap masalah dalam kuliah (jadi melow melow melowwww). Kita analogikan saja seperti ini, Uang. Saya yakin, dan sangat amat yakin, orang-orang pasti lebih tertarik dengan uang yang memiliki nilai paling tinggi. Coba saja sodorkan mereka uang 100.000 dengan uang 1.000, yakin deh mereka pasti akan memilih uang 100.000, kenapa? ya karena nilainya tinggi lah.. Begitu juga perusahaan, dalam merekrut karyawannya, pasti mereka menetapkan skala nilai tertentu. Nah, disinilah kegunaan Nilai. Lain halnya kalo kita mau berwirausaha, nilai tidak terlalu dibutuhkan, yang ada skill. Tapi, kalo misalnya kita berwirausasa, terus mau merekrut karyawan, pasti kita akan memerlukan nilai disamping skill juga. Yakin deh..

Skill, ya ini ada dalam setiap diri manusia. Skill itu terpendam, masih tumpul dan belum tajam (sama saja). Kita haru rajin-rajin mengasahnya agar skill kita betul-betul dapat digunakan. Dalam mengembangkan skill, banyak cara yang mesti dilakukan, mulai dari belajar sendiri, atau belajar dari orang lain. Kuliah, sebagai pengembangan skill memang tidak salah, tapi, apa kita mau menghabiskan waktu disana, sedangkan diluar sana masih banyak cara lain untuk mengembangkan skill. Sekali lagi, pikirkan lah orang tua. Ingat, tujuan kuliah kita itu untuk mendapatkan pendidikan yang lebih dari SMA dan SMP, jangan sampai waktu kita habis sedangkan kita belum mampu membahagiakan orang tua.

Memang, banyak orang yang sukses tidak melalui bangku kuliah, tidak melalui nilai yang tinggi setinggi-tingginya, mereka sukses karena mengasah skill mereka, mengasah otak mereka didampingi dengan kreatifitas, yang menghasilkan sesuatu yang inovatif. Saya tidak menyalahkan mereka yang skeptis terhadap nilai, sungguh tidak, saya juga bukan orang yang skeptis terhadap nilai, saya mendukung dua-duanya, alangkah bagusnya jika nilai dan skill berjalan bersama, berkembang bersama dan berguna bersama (kata-katanya weeww). Tulisan saya ini hanya ditujukan untuk orang-orang yang mengeyam pendidikan di bangku sekolah.

Well, saya hanya melumpahkan isi hati, isi kepala dan isi perut(ndak nyambung) disini, menanggapi yang selalu saya dengar, lihat dan baca mengenai nilai dan skill. Nilai dan Skill, dua hal yang saling bergantung, saling melengkapi dan saling membutuhkan. Kita sebagai manusia dituntut untuk menjadi manusia yang bernilai dan berskill (Ala Mario teguh). Semoga tulisan sederhana ini tidak menyinggung perasaan orang lain, dan membuka pikiran kita lebih jauh lagi :)

Aamiin.. :)

0 comments:

Posting Komentar

Jangan Lupa Komentar yah...and Thank you ^__^

 

Story Of Me Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei